Sampai juga akhirnya tulisan tentang pasangan calon walikota Bogor ini ke part terakhir.
Sebelum ke sana, Apa coba yang paling susah dari bikin tulisan tentang paslon? Ini gw juga sebenernya bimbang mau dipublish, banyak kekhawatiran. Karena ini sulit banget : Mencoba untuk tetap netral dan objektif. Karena sebagai orang ENTJ (Extrovert-Intuiting-Thinking-Judging), rada beratttt buat ga subjektif, karena gw orangnya judging.
So, mudah-mudahan di poin A & B udah menggambarkan gimana effort gw buat objektif. Memang metode kaidah penulisannya masih sangat hijau, gw ga pakai wawancara calonnya langsung, pun ga wawancara ring satunya, semuanya berdasarkan riset internet dan menanyakan dokumen resmi program kerjanya via timses masing-masing.
Nah di poin C ini gw coba menjadi Ahsan ya, menjadi karakter gw sendiri, walaupun tetap gw di tulisan sini ga akan “vulgar” gw milih siapa.
So saya melihat sebenernya masyarakat Kota Bogor patut berbahagia, karena berdasarkan analisa saya, ini kandidatnya bagus-bagus semua, punya intensi untuk memajukan Kota Bogor.
Pun saat saya menjadi panelis, terutama untuk paslon yang hadir, kita cukup hepi dengan jawabannya, on point. Pun saat debat resmi KPU, saya lihat juga oke dan sebenernya saling respek satu sama lain.
Gw sendiri sampai tulisan ini selesai dibuat masih belum memutuskan untuk memilih siapa. Tapi gw akan coba bedah dari beberapa POV, dari profil dan track record, dari partai pendukung, dari hasil survey, program kerja versi gw, dan finally dari sudut pandang gw overall (secara keseluruhan).
Mungkin gw akan share menjelang hari H pemilihan di IG gw pribadi atau bahkan tidak sama sekali. Wallahu a’lam. Pantengin aja IG gw hehe.
Gw beresin aja ya tulisan ini, oke kita bedah ya, dari paslon 1 menurut gw, beliau termasuk yang paling awal mendeklarasikan diri sebagai calon walikota, dan paling awal mulai kampanye, sekitar 2 tahun ke belakang. Kang Sendi juga calwalkot yang paling muda, bisa jadi idealismenya terhadap bogor yang ideal masih tinggi, kombinasi wakilnya juga pas banget lebih senior Bu Melli melengkapi dari sisi hukum. Memang belum ada pengalaman eksekutif atau legislatif di pemerintahan kota, tapi pengalaman di pemerintah pusat bikin horizonnya luas dan bisa connecting the dots dengan pengalaman wakilnya sebagai international lawyer. Yang gw suka dari programnya adalah Bogor 15 menit. Kemana aja di Kota Bogor bisa ditempuh dalam 15 menit. Ambisius gila sih. Kalau beliau terpilih dan ini berhasil tereksekusi, gw bakal jadi fans berat beliau deh dua periode dan maju ke gubernur nanti.
Untuk Paslon 2, jelas punya keunggulan dari sisi kebijakan eksekutif yang diambil akan lebih mudah dikoordinasikan dengan legislatif nantinya karena PKS jadi partai pemenang di Kota Bogor. 11 kursi dari total 50 kursi anggota DPRD, lebih dari 20%. Pun latar belakang beliau sebagai ketua DPRD yang sangat mengayomi berbagai pihak jadi poin plus dalam urusan birokrasi nantinya. Mungkin pemilihan wakilnya sebagai opini pribadi saya, ini yang saya kurang “dapet” reasonnya, husnudzonnya dari sisi gender dan usia bisa jadi membantu menggaet kantong suara di luar basis masa PKS yang cukup kuat di Bogor. Termasuk yang terakhir-terakhir deklarasi, dan cukup salut dengan pergerakannya karena dari survey, cukup progressif kenaikannya dari dibawah 10% di bulan September, sudah naik sampai 28% di posisi kedua di survei terakhir dari Trust. Program kerja yang menarik menurut gw dari paslon ini adalah 68 area terbuka (sadaya), karena jujur, gw kalau mau ngajak main anak di kota Bogor, nyari playground terbuka, susah banget, ujung-ujungnya main di mall lagi.
Buat paslon tiga, temen-temen yang melihat 2 periode Bima Arya dan ingin dilanjutkan, sepertinya bisa memilih pasangan ini. Dengan pengalaman sebagai wakil walikota sebelumnya, tentu sudah sangat mengerti kondisi dilapangan dan birokrasinya. Ditambah pasangan wakilnya adalah wakil ketua DPRD. Makin lengkap pengalaman eksekutif dan legislatifnya double combo. Terlihat juga program kerjanya ada 33 dan menurut saya cukup lengkap menghadapi masalah yang ada di Kota Bogor. Namun, pasangan ini juga menghadapi tantangan bagai dua sisi mata uang. Sebagai pasangan incumbent dan didukung oleh koalisi besar, di awal memiliki elektabilitas tertinggi, namun semakin mendekati pemilihan, angkanya stuck cenderung menurun, bisa jadi selain karena semakin gencarnya kampanye pasangan lain, publik juga menilai dari permasalahan yang selama periode sebelumnya belum terselesaikan di era beliau terkait transportasi konversi angkot, pengangguran dll.
Pasangan ke-4 menawarkan alternatif sebagai Ibu untuk Kota Bogor, Calon Walikota Wanita Pertama di Bogor. Dengan positioning yang gercep, turun ke lapangan dan pengalaman merintis karir politiknya dari lurah. Saya melihat gaya komunikasi yang berbeda di bandingkan dengan pasangan lainnya. Dan Pasangan nomor urut ke-5, juga termasuk yang mendeklarasikan awal-awal untuk maju. Positioningnya sebagai dokter dengan taglinenya jadi sangat mudah diingat – Bogor Glowing. Berobat gratis pakai KTP ini janji kampanye yang mindblowing. Temen – temen bisa memilih paslon 4 atau 5 jika ingin membawa sesuatu yang berbeda dalam pemerintahan kita.
Terakhir, tentu kembali ke hati masing-masing. Namun melihat survey terakhir dari beberapa lembaga survey, Pasangan Dedie & Jenal serta pasangan Atang & Annida jadi urutan pertama dan kedua. Jika menginginkan keberlanjutan dari periode sebelumnya pilihannya terakomodir oleh paslon 3, tapi jika menginginkan yang baru dari 10 tahun ini, bisa jadi paslon 2 yang suaranya tidak jauh berbeda dari hasil survey. Tapi siapapun yang menang nantinya, saya berharap program kerja paslon yang bagus, bisa juga diadopsi. Semisal dari paslon 1 dengan Bogor Intellegent Transport System-nya, Paslon 4 dengan Pasar Malamnya dan Paslon 5 dengan Berobat Gratisnya. Insya Allah, kita doakan pemimpin kita menjadi pemimpin yang amanah dan membawa kesejahteraan untuk rakyatnya.