Hai sobat bisnis, thank you ya effortnya, udah komen dan akhirnya masuk ke dm dan sampai di web gw ini. Gw yakin ga ada yang kebetulan, semoga ada hikmah dari baca beberapa menit tulisan ini.
Intro dikit, gw lagi nge-review 15 buku yang menurut gw paling bagus untuk memulai bisnis. Tanpa menegasikan buku yang lain, karena pastinya semua buku yang gw baca insya Allah ada manfaatnya.
So, dari 1 rak buku gw dan gw inget2, buku apa aja yang paling wow dan berkesan terutama ketika memulai bisnis, maka jadilah 15 list yang jadi serial konten review buku insya Allah jadi sekitar 30 konten di instagram ke depan.
Alurnya, gw bikin konten di IG (btw, ini yang lagi gw buat social experiment format dan style kontennya), gw set automation buat kirim link by dm, dan voila, akhirnya kita berjumpa di sini.
Ada 15 list buku utama, yang pertama adalah tipping point-nya Malcolm Gladwell. Sebenernya buku beliau yang gw udah baca ada 3 (selain yg diulas ada Outliers dan Blink) , bagus semua, tapi gw pilih yang Tipping Point sebagai karya pertama yang melambungkan nama beliau.
Mari kita mulai ya, insya Allah gw akan tulis sesingkat dan sepadat yang gw bisa, kalau ada yang mau ditanya, bisa by dm atau komen di ig atau di web ini juga boleh. Buku 1 dari 15 Buku untuk Memulai Bisnis pilihan Catatan Ahsan:
1.WHY THIS BOOK ?
Oke, gw akan selalu mulai dari WHY atau urgensi kenapa gw milih buku ini:
Pertama, buku yang udah laku lebih dari 2,5 juta eksemplar, di cetak ulang dengan berbagai bahasa di belahan dunia ini, menjelaskan prinsip yang abadi berdasarkan pendekatan eksperimen sosial yang nyata: Bagaimana ide bisa tiba-tiba boom viral menyebar yang berangkat dari analogi bagaimana penyakit (epidemi) itu bisa begitu menular dengan cepat. So, inilah alasan kenapa gw pilih buku ini, penulis bisa membedah fenomena sosial di masyarakat dengan banyak studi kasus real yang bikin kita mudah mencerna pesan buku ini: sebut saja kasus Hush Puppies, Airwalk (yang terkait bisnis), kasus Rokok, Bunuh diri, Kejahatan di New York (yang terkait sosial & hukum), kasus Sesame Street, Blue’s Clues (terkait hiburan dan edukasi).
Kedua, Gw percaya buku yang bagus sebenernya sederhana pesannya dan relate, nah gw ngerasa sebagai pebisnis pesannya kena banget, bagaimana prinsip dan caranya agar ide bisnis kita atau konten yang kita buat, bisa menyebar dengan luas dan cepat: pembawa pesannya mesti diperhatiin, message/pesannya itu sendiri yang sticky atau mudah diingat, dan konteks yang relevan dengan audience. Gw juga yakin banget kalau pembaca dengan konteks lain selain bisnis bisa dapet manfaat dari buku seperti pendidik, politisi, ekonom, dll
2. WHAT atau apa isi utama dari buku ini
Karena judul bukunya adalah tipping point, maka gw coba menjelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti apa itu tipping point dalam grafik ya:
Grafik di atas menggambarkan konsep tipping point (btw ini ga dijelasin dibuku, gw coba memvisualkan biar kebayang).
Pada awalnya, perubahan atau pertumbuhan terjadi dengan lambat (bagian kiri grafik), tetapi setelah mencapai titik kritis yang disebut tipping point (ditandai dengan garis merah), perubahan atau pertumbuhan terjadi secara signifikan dan cepat.
Nah, Fenomena ini sering terjadi dalam penyebaran tren, penyakit, atau bahkan inovasi bisnis, di mana dampak besar terjadi setelah melewati ambang batas tertentu.
Inilah Gagasan awal dari buku Tipping Point, dan beliau menjelaskan dengan banyak study case dalam bukunya, bagaimana sih sebuah tipping point itu bisa terjadi, agar setelah kita tahu sebabnya, kita bisa meng-engineer sendiri tipping point kita.
Buku ini menjelaskan tiga faktor utama:
1. Law of the Few. Faktor pertama bicara tentang “pembawa pesan/ide”. Fokus pada orang yang sangat berpengaruh dalam menyebarkan ide. Dan orang yang berpengaruh itu sedikit, tapi dari orang yang sedikit itu, punya dampak yang besar. Dalam buku ini disebut 3 peran : Connectors, Mavens, dan Salesmen. Bahasa mudahnya: Connector itu yang punya banyak temen/jaringan, Maven bahasa mudahnya “orang pinter” yang nguasain topik tertentu, Salesman adalah orang yang bisa persuasif dan meyakinkan banyak pihak tentang pesan/ide bisnis kita.
2. Stickiness Factor: Pesan yang mudah diingat dan ‘lengket’ membuat orang terus membicarakannya. Ini bicara tentang “pesannya” itu sendiri: bisa jadi kemasan pesannya, bisa jadi konten pesannya, bisa jadi cara mendeliver pesannya yang punya faktor untuk orang itu gampang mengingat.
3. Power of Context : Lingkungan sekitar sangat memengaruhi bagaimana ide atau tren berkembang. Nah ini bicara tentang ga cuma tentang pembawa pesan dan isi pesannya, tapi konteks yang ada di masyarakat atau audience kita terkait dengan waktu/momen yang pas untuk mendeliver, persepsi yang ada di masyarakat, situasi masyarakat dll.
So, itu tiga hal yang jadi faktor utama kenapa suatu gagasan/ide bisa menyebar dengan luas dan cepat, nah, gmn sih konteksnya buat kita sebagai pebisnis, gw coba sarikan di chapter 3 tentang HOW:
3. HOW, atau bagaimana ini relevan untuk bisnis kita
Kalau ditanya How atau apa aksi yang bisa diambil untuk bisnis kita dari buku ini, pasti banyak banget, so, buat gw ada dua hal utama yang bisa gw ambil, dimulai dari gw share ilustrasi berikut
Pertama, temen-temen secara umum kita melalui masa-masa seperti di gambar, ketika kita punya ide/bisnis yang siap diluncurkan, ga semua orang langsung mau terima/beli. Akan melewati tahap pembeli awal yang oleh teori di atas di sebut: innovators atau early adopters. Ini orang-orang awal yang mau percaya sama kita/bisnis kita, dan jumlahnya sangat sedikit, paling banyak hanya 12,5%.
Rasanya “berat banget” untuk langsung boom produknya, ga mudah untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Dari buku ini kita belajar agar bisa menjangkau pasar yang lebih luas: melewati chasm/jurang yang hampir kebanyakan UMKM ga pernah lewatin: menjangkau pembeli early majority dari sekedar early adopters dengan mencari tipping point. Karena kalau tidak, laju pertumbuhan ide/bisnis kita hanya gitu-gitu aja (lihat grafik diatas bedanya kalau dapet tipping point atau tidak).
Nah, bagaimana cara, sesuai dengan isi utama dari buku yang gw review:
- Cari Maven, Connector dan Salesperson untuk bisnis kita. Pengertiannya udah dishare sebelumnya, so, penting banget untuk kita bisa getok tular atau word of mouth, cari Key Opinion Leader (KOL) di bidangnya, baik yang expert/pakar yang senang berbagi (Maven), cari partner/tim yang bisa jadi connector untuk ngenalin kita ke decision maker (Connector) dan cari influencer atau affiliator yang bisa meyakinkan atau persuasi audience untuk membeli produk kita (Salesperson). Contoh kalau bisnis kita adalah nugget sehat homemade, maka Maven misalnya adalah Dokter gizi terkemuka yang senang sharing di Instagram, Connector misalnya Seseorang yang punya banyak akses untuk masuk modern trade, atau punya akses ke komunitas mamah muda sehat, dan Salesperson misalkan agen dan reseller yang ingin menjualkan produk nuget sehat ini.
- Bikin Pesan yang Mudah diingat (One Single Message) dengan Tagline Positioning, Trigger, ataupun ciri khas tertentu. Semisal, yang sampe sekarang gw inget tagline Pegadaian: Mengatasi Masalah Tanpa Masalah.
- Cari POV atau Sudut Pandang yang Kreatif sampai “pas” untuk diterima target market (kekuatan konteks). Semisal, gw lagi ubah cara review buku dengan bikin konten awareness beberapa detik di instagram yang punya hook kuat ditambah elemen visual pendukung yang diautomasi via komen dan dm.
Yang kedua yang gw dapet adalah message untuk terus bergerak, terus explore, terus mencoba kalau belum berhasil, fokus pada aktivitas kecil yang menjadi kunci dan konsisten terus untuk dilakukan. Sampai momentum “tipping” itu tiba, maka kita akan terus berupaya dan mencoba. Tapi tetap jangan lupa sambil berdoa. Menutup resensi ini, gw ambil quotes dari penulisnya:
“Look at the world around you. It may seem like an immovable, implacable place. It is not. With the slightest push—in just the right place—it can be tipped.”
Oke, kalau mau dapet summary lebih panjang tentang WHAT atau apa isi buku ini, gw share extended source untuk literasi kita bersama, dan ada dari interview penulis bukunya langsung:
1. https://renovrainbow.com/tipping-point-viral-malcolm-gladwell
2. Youtube Interview dengan penulisnya langsung Abang Malcolm:
Sampai ketemu di tulisan selanjutnya, biar ga ketinggalan, bisa follow akun instagram gw @ahsansihotang atau @aksilerasi.id